Pembahasan Awal Penyusunan RoadMap Konservasi Babirusa TNLL 2025-2034, langkah awal Pemetaan, Proteksi dan Rehabilitasi Satwa Babirusa Sulawesi (Babyrousa celebensis) dalam menghadapi Ancaman Kepunahan Lokal

by | Jul 25, 2025 | Berita | 0 comments

Pada hari Kamis (24/07/2025) diselenggarakan rapat pembahasan awal penyusunan RoadMap Konservasi Babirusa Taman Nasional Lore Lindu 2025-2034 secara hybrid. Tujuan dari kegiatan ini adalah menghimpun masukan dari para pemangku kepentingan (stakeholder) sebagai landasan penyusunan roadmap yang komprehensif dan partisipatif dan juga menetapkan langkah-langkah awal teknis dan administratif dalam rangka memulai penyusunan roadmap, termasuk penugasan tim kerja, pengumpulan data awal dan rencana tindak lanjut

Kepala Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu (BBTNLL) membuka secara resmi kegiatan ini secara daring. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa upaya perlindungan dan pelestarian satwa endemik prioritas seperti Babirusa telah memiliki landasan kuat melalui Strategi dan Rencana Aksi Konservasi (SRAK) Babi Rusa, yang terakhir diperbarui untuk periode 2013–2022. Titik Wurdiningsih juga menekankan bahwa hal itu sesuai dengan mandat strategis yang diamanatkan dalam Surat Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 464/KPTS-II/1999 yang menegaskan TNLL sebagai kawasan konservasi penting untuk pelestarian keanekaragaman hayati termasuk Babirusa sebagai spesies kunci

Sejalan dengan hal tersebut, Kepala BBTNLL juga telah menerbitkan SK Tim Kerja Pelaksanaan Penyusunan Roadmap Konservasi Babirusa (2025-2034) Nomor 73/III-T.5/BIDTEK/7/2025 Tanggal 22 Juli 2025 sebagai dasar tim teknis untuk menyusun dan melaksanakan tahapan demi tahapan dalam upaya konservasi satwa Babirusa di TNLL 

Selanjutnya, Titik Wurdiningsih juga mengungkapkan bahwa hingga saat ini, sekitar 1.200 grid kawasan TNLL telah dijelajahi namun belum ditemukan tanda-tanda keberadaan satwa Babirusa ini. Di lain sisi, tantangan konservasi masih terus dihadapi, mulai dari perburuan liar, okupasi kawasan hingga ancaman penyakit seperti African Swine Fever (ASF) yang muncul sekitar tahun 2023 dan berpotensi membahayakan populasi Babirusa serta satwa sejenis. Hal ini menjadi pengingat pentingnya strategi konservasi yang semakin kuat, terintegrasi dan berbasis ilmu pengetahuan, tegasnya

Hadir pada kesempatan ini secara daring para ahli dan pengelola kawasan konservasi di Sulawesi yang memiliki potensi satwa Babirusa diantaranya Prof. Gono Semiadi (BRIN), Dr. Abdul Haris Mustari (Universitas IPB), Drh. Dedi Chandra dan Dr.Ikeu Sri Rejeki (Direktorat KSG), pihak Balai KSDA Sulut dan Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone dan yang hadir secara luring adalah para pejabat stuktural lingkup BBTNLL, tim penyusun, pejabat fungsional lingkup BBTNLL, Dosen dari Fakultas Kehutanan UNTAD, GIZ Forclime dan PEH dari BKSDA Sulteng

Pada sesi diskusi, para ahli dan pengelola kawasan konservasi sharing knowledge atau memberikan masukan dan pengalaman yang positif terkait dengan upaya konservasi Babirusa diantaranya :

  1. Menjalin kerjasama dan membangun sinergi konservasi melalui pertukaran pengetahuan dengan Taman Nasional Bogani Nani Watabone dan CA. Nantu Gorontalo untuk proteksi dan translokasi untuk rehabilitasi populasi Babyrousa celebensis;
  2. Melakukan uji genetik pada sampel yang ditemukan di lapangan seperti tengkorak, tulang dan juga E-DNA pada kubangan;
  3. Untuk mengembalikan satwa tersebut, terutama Reintroduksi Babirusa dapat dilakukan dengan mendatangkan satwa sejenis ke TNLL sebab kesulitan Reproduksi Babirusa menjadi tantangan sendiri;
  4. Mengidentifikasi kondisi habitat, ketersediaan habitat yang cocok dan juga ketersediaan sumber pakan;
  5. Studi literatur dan kajian data sekunder dan Survei sosial dan wawancara masyarakat lokal.

Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal untuk menjawab tantangan pelestarian satwa kunci melalui upaya Reintroduksi Babirusa. Kontribusi keilmuan, saran dan masukan yang konstruktif dari seluruh pihak diharapkan dapat memperkaya dan memperkuat penyusunan RoadMap ini sehingga kedepannya dapat berdampak nyata bagi kelestarian Babirusa di TNLL. Kegiatan Penyusunan Dokumen Roadmap ini merupakan tindaklanjut dari hasil rumusan dan rekomendasi kegiatan Semiloka Tiga Dekade yang dilaksanakan pada Agustus 2024 yang lalu dan mendapat dukungan dari GIZ

Sumber : Tim Penyusun RoadMap Konservasi Babirusa TNLL 2025-2034 – Humas BBTNLL

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× Hubungi Kami